29-sai Dokushin wa Isekai de Jiyuu ni Ikita...katta (Web Novel) - Bahasa Indonesia - Chapter 05
Chapter 05 - Petualang Adalah Pekerjaan yang Menguntungkan
Penerjemah : DuJu
"Mo~, bukankah itu jahat? Berteriak pada gadis cantik yang telah tidur bersamamu tadi malam." [Marl]
Dengan wajah cemberut, Marl menusuk dadaku dengan jarinya.
Saat ini, aku sangat terkejut hingga pikiranku kemana-mana.
Aahh, aku tidak ingat apapun.
"Bahkan, kamu sangat semangat kemarin..." [Marl]
"Serius?" [Taishi]
"Iyaa, ketika kubilang aku takut, kau malah menahanku, dan dari belakang‒" [Marl]
"Ah, maaf, jangan dilanjutkan." [Taishi]
Itu telah terjadi.
Mau bagaimanapun aku mengelak, kenyataan tidak akan berubah.
Aku harus menghadapi kenyataan.
Tunggu, bukankah aku datang ke sini karena aku ingin lari dari kenyataan?
Aku datang ke sini untuk mencari kebebasan, kan?
Sungguh memalukan, sudah terjebak di hari pertama.
Tapi 'itu' adalah 'itu', 'ini' adalah 'ini'.
Aku sudah melakukannya dan aku harus bertanggung jawab.
Lagipula, Marl sangat imut.
"...Apakah tubuhmu baik-baik saja?" [Taishi]
Marl terkejut dengan perkataanku.
Tentu saja, sebelumnya aku masih linglung.
Jangan khawatir, aku ini cepat beradaptasi.
"Etto, apa kamu tidak marah?" [Marl]
Ah, aku paham, aku sangat yakin.
Benar sekali, aku terpaksa melakukan itu karenamu.
Aku sangat sadar hal itu.
"Walaupun aku marah, itu tidak akan merubah apapun. Memang menjengkelkan, tapi nasi sudah menjadi bubur. Sekarang aku paham tekad Marl, ini kekalahanku." [Taishi]
Aku mengelus kepala Marl, lalu dia menutup mata dan memelukku.
Sangat imut.
Aku akan bersama gadis imut ini mulai sekarang. Walaupun merepotkan, aku akan mengatasinya.
Aku pasti bisa, karena ini 'Very Easy'. Tentu akan sangat mudah.
"Sekarang, ayo bangun. Kita harus mengambil permintaan dan menghasilkan uang." [Taishi]
"Yaa." [Marl]
Marl turun dari tempat tidur dan mulai memakai pakaiannya yang tersebar.
Oh... Astaga, ini terlihat erotis.
Ternyata, lebih erotis melihat gadis mengenakan pakaian daripada melepasnya, bukan?
"Mo~, apa yang kamu lihat? Atau kamu jadi terangsang lagi?" [Marl]
"Brisik!" [Taishi]
Aku mengalihkan pandanganku dari Marl yang menyeringai dan mulai memakai pakaian serta peralatanku.
Sementara itu, Marl meninggalkan kamar.
Sepertinya dia ingin mengambil barang bawaannya.
Sekarang, ayo fokus dulu.
Ketika aku turun, pemilik penginapan memanggilku.
"Kerja bagus, ada sumur di belakang, cuci mukalah di sana." [Ossan Penginapan]
Sambil mengatakan itu, dia tersenyum.
Itu menjengkelkan, melihatnya dengan wajah 'tahu segalanya'.
Tapi aku mengabaikannya dan pergi ke sumur untuk mencuci muka dengan sabun.
Kemudian Marl bergabung, jadi aku memberinya sabun juga.
"Apakah boleh?" [Marl]
"Aku tidak akan memberikannya kepadamu jika tidak." [Taishi]
Aku memukul kepala Marl dan menuju ruang makan.
Di sana, para pelanggan sudah memulai sarapan yang disajikan Pina.
Tatapan berkumpul kepadaku yang memasuki ruang makan.
Semua orang menjulurkan kepalan tangan kepadaku.
Itu adalah kepalan tangan dengan jempol terjepit di antara telunjuk dan jari tengah. Meskipun ini adalah dunia lain, bentuknya tetap sama. Bangsat.
"Bagaimana? Ap‒ Aw, aw, sakit, sakit!" [Pina]
Sebagai perwakilan dari semua pengunjung di penginapan, aku merauk kepala Pina dengan keras.
Aku mengerahkan hampir seluruh kekuatanku.
"Untuk dua orang, maukah kau melayaninya?" [Taishi]
"Adadadada! Aku mengerti, aku mengerti, AMPUUNN!!!" [Pina]
Pina yang lepas dari tanganku, menghilang ke dapur dengan mata yang berkaca-kaca.
Kemarin malam bisa terjadi karena mereka semua bekerja sama.
Yah, mungkin itu hukuman yang cukup untuknya.
Tapi jika dia melakukannya lagi, mungkin akan jadi dua kali atau tiga kali lipat, HAHAHAHA...
Kemudian, Marl tiba di meja pada saat yang tepat.
Entah mengapa cara berjalannya terlihat aneh... Mari pura-pura tidak melihatnya.
"Selamat pagi lagi!" [Marl]
"Ah, selamat pagi. Cepat makan lalu kita pergi ke Guild Petualang." [Taishi]
"Mo~, Taishi-san, bukankah kamu seharusnya bicara lebih manis lagi." [Marl]
"Aku malu, jangan bicarakan hal itu." [Taishi]
Kami menyelesaikan sarapan sambil bertukar omong kosong seperti itu.
Menu sarapannya adalah roti panggang dengan telur goreng dan sup, serta buah-buahan yang hanya disajikan di meja kami.
Entah sepertinya ini merupakan permintaan maaf atau perayaan untuk tadi malam, aku tidak tahu.
Setelah sarapan, aku melunasi biaya makan kemarin malam dan menuju Guild Petualang.
Oh ya, meskipun uangku habis.
Karena tidak bisa mengingat banyak, aku tidak tahu untuk apa saja uangku terpakai. [wkwk... habis buat ngetraktir satu rt kayaknya...]
------------
"Ha! Rasakan ini!" [Taishi]
Dengan kekuatan penuh, aku menusuk dada makhluk mungil itu, lalu mengayunkannya ke kepala makhluk mungil yang lain.
Terpukul oleh quarterstaff, dia terpental dan memercikkan cairan tubuh yang menjijikkan.
Entah mengapa, quarterstaffku mengeluarkan suara yang mengerikan.
Walaupun tebal, ini tetaplah kayu. Ada banyak goresan yang terbuat karena aku telah menerima banyak serangan.
"Apakah kau baik-baik saja? Marl!" [Taishi]
"A-aku baik-baik saja! Tapi..." [Marl]
"Tapi?" [Taishi]
"Aku bocor! Ada 2 lagi di belakangmu!" [Marl]
"Ah, begitu!" [Taishi]
[wkwkwk... pipis di celana dong dia...]
Setelah melihat keadaan Marl, aku menghempaskan dua goblin yang melompat masuk dengan tebasan quarterstaff dan tendangan berputar.
Dan sekarang, kami di kelilingi kawanan monster.
------------
"Permintaan bagus yang bisa diselesaikan kalian, ya?"
Mendengar permintaanku, Uz-ossan mulai membolak-balik file permintaan.
"Hmm, bagaimana mencari kucing yang hilang?" [Uz]
"Aku pandai melakukannya!" [Marl]
"Itu hanya untuk Marl. Untukku?" [Taishi]
"Memang benar... Tapi kau juga pemula, tahu?" [Uz]
Biarpun semua orang sudah tahu kekuatanku, tapi aku masih belum memiliki prestasi apapun dalam bertarung.
Tapi tetap saja, aku lebih suka permintaan penaklukkan daripada pencarian barang seperti itu.
"Ah, kalau begitu ini dia." [Uz]
Mengatakan itu, Uz-ossan mengeluarkan satu formulir permintaan.
Kliennya adalah Guild Petualang itu sendiri?
"Ini adalah pengintaian, bukan penaklukan goblin. Jumlah mereka selalu meningkat dengan cepat dan sering menyerang tanaman dan ternak, jadi kami harus menipiskannya secara teratur. Karena itu, ada permintaan untuk pengintaian. Dan tentu, jika kau membunuh goblin, kau juga akan mendapat hadiah penaklukan." [Uz]
"Bagaimana kau mengkonfirmasinya jika aku telah menaklukkannya?" [Taishi]
"Itu akan terekam di kartu petualang. Jadi, jangan khawatir." [Uz]
Begitu, jadi ada fungsi seperti itu.
Tentu saja, jika tidak ada, mungkin akan ada banyak laporan palsu, bukan?
Atau kau harus membawa mayat monster satu per satu untuk dinilai, atau mungkin juga hanya salah satu bagian tubuhnya saja... Yang pasti akan merepotkan.
Walaupun, aku hanya akan melemparkan semuanya ke inventori, sih.
"Taishi-saaan..." [Marl]
*sentuh-sentuh*
"Kalau begitu, mari kita ambil ini. Apakah ada peta?" [Taishi]
"Taishi-saaaaaan..." [Marl]
*sentuh-sentuh*
"Ah, ada. Tapi dengarkan, kau hanya perlu memeriksanya, jangan serakah. Lakukanlah pertempuran seminimal mungkin." [Uz]
Aku melihat peta yang diberikan oleh Uz-ossan.
Sepertinya hutan di dekat kota terlihat mencurigakan.
Sekitar 1 jam berjalan kaki dari gerbang barat, ya?
"TAISHI-SAN!!!" [Marl]
*sentuh-sentuh*
"Apa?!" [Taishi]
"Aku punya firasat buruk, itu terlihat bahaya, loh? Jangan pergi, ya?!" [Marl]
"Tentu saja bahaya, tapi kalau menghindarinya, untuk apa kita menjadi petualang?" [Taishi]
"Uuu, itu benar..." [Marl]
Marl tampaknya terlihat tidak yakin.
Yah, mari kita bodohi dia.
"Jangan khawatir, jika terlihat terlalu bahaya, mari kita lari. Dan jika terjadi sesuatu, aku pasti akan melindungimu." [Taishi]
"Eh! Hehehe. Begitu, ya?" [Marl]
Marl menggeliat malu.
Yah, aku tidak bermaksud curang, tapi mudah, bukan?
------------
Aku mendorong goblin yang melompat kepadaku dengan quarterstaff.
Namun, dari samping seekor goblin juga melompat dan berhasil menggigitku.
Dia menggigit lengan kananku dan terus menempel di sana, untung saja berkat armor kulit yang kupakai, gigitannya tidak menembus kulitku.
Aku mencolok kedua matanya dengan jariku sehingga dia jatuh dan bergulir di tanah, lalu aku menginjaknya hingga mati.
"Waa! Taishi-san ada lima lagi dari kanan!" [Marl]
"Huh! Menyebalkan!" [Taishi]
Ada lima goblin yang keluar dari hutan, begitu terlihat olehku, aku merapalkan Panah Sihir yang telah kupelajari dari Sihir Tanpa Atribut Level 1.
Sepertinya Panah Ajaib bisa mengunci target seperti di game tembak-tembakan.
Jika Peluru Angin dan Bilah Angin perlu membidik dan menembak seperti pistol, maka Panah Sihir adalah rudal pelacak.
Aku mengumpulkan kekuatan sihir untuk menyiapkan 5 tembakan.
Lima bola cahaya muncul di ujung quarterstaff dan berputar-putar.
"Energi Bolt!" [Taishi]
Aku menghentakkan quarterstaff ke tanah, kemudian kelima bola cahaya tersebut berpencar sambil membuat suara bernada tinggi menuju ke masing-masing goblin dan menembusnya.
Itu membuat lubang seperti pada koin 500 yen. Kelima goblin itu langsung mati, mungkin karena terkena tepat di kepala mereka.
Meskipun sihir level 1, Energi Bolt begitu kuat.
Dengan meningkatkan jumlah panah menjadi 5, itu menghabiskan 25 MP. Itu mengkonsumsi lebih banyak MP dibandingkan Peluru Angin.
"Gigi!?" [Goblin]
"Gigii! Gigii!" [Goblin 2]
Mungkin karena terkejut dengan sihirku, para goblin di sekitar menjadi bingung.
Sekarang adalah kesempatanku, akan kutembak mati kalian semua.
------------
"Ya ampun, melelahkan sekali." [Taishi]
Aku menusuk goblin yang masih bernafas menggunakan pedang pendek.
Aku sedikit terluka, tapi dengan sihir penyembuhan, semuanya hilang.
Sungguh mengejutkan melihat luka yang langsung menutup sekejap mata.
"Uu... Aku sudah tidak bisa menjadi pengantin. Ah, tapi aku sudah punya Taishi-san, jadi tak masalah." [Marl]
"Gerakan tanganmu, bukan mulutmu!" [Taishi]
Mendengar kata-kataku, Marl menusuk para goblin dengan wajah cemberut.
Ngomong-ngomong, dia sudah mengganti celana dalamnya.
Yah, sejujurnya kupikir aku juga bocor sedikit.
Sulit secara mental untuk membunuh makhluk humanoid, meskipun itu monster.
"Totalnya 29, ya? Apa mayatnya bisa dijual?" [Taishi]
"Seingatku organ dalamnya digunakan sebagai bahan untuk obat-obatan dan dijual dengan harga murah. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai makanan monster peliharaan. Dan sisanya dibakar dan menggunakan abunya untuk upacara magis." [Marl]
"Kalau begitu, mari kita bawa semuanya." [Taishi]
Aku mulai memasukkan mayatnya ke inventori satu per satu.
Sebetulnya, pengetahuan Marl tentang semacam ini sangat berharga bagiku.
Walaupun dia tidak berguna dalam pertarungan, tapi sejujurnya dia sangat membantuku dengan pengetahuannya.
"Treasure Box sangat nyaman ya... Aku juga mau." [Marl]
"Punyaku agak istimewa. Aku tidak bisa memberitahumu cara mendapatkannya karena aku pun juga tiba-tiba mendapatkannya." [Taishi]
Tidak mungkin kubilang jika itu adalah kemampuan yang kudapat dari entitas misterius (Dewa?) sebagai hadiah.
"Sudah kuduga, Taishi-san memang luar biasa. Normalnya, jika dua petualang peringkat F dan E diserang oleh goblin sebanyak ini, mereka pasti mati." [Taishi]
Ketika aku sedang memasukkan semua goblin, Marl mengatakan hal itu dengan mata berkilau.
MPku tersisa sekitar setengahnya, dan meskipun sedikit tergores, aku tidak terluka parah.
Padahal, kupikir aku akan menghabiskan 1,5 kali lebih banyak.
Levelku juga meningkat 3 level, jadi sekarang aku level 5. Dan tampaknya akan ada banyak keuntungan lagi yang kuperoleh dari hadiah penaklukan, hadiah penjualan, dan hadiah menyelesaikan permintaan.
"Aku juga sedikit takut. Sudah kuduga, game dan kenyataan sangatlah berbeda." [Taishi]
Perasaan memukul daging, cairan tubuh yang keluar, dan rasa menjijikan yang melewati pisau ke tanganku.
Semuanya begitu nyata hingga tubuhku bergetar.
Aku sendiri pun belum pernah merasakan kematian di dunia asli.
"Kenyataan? Game?" [Marl]
"...Jangan hiraukan itu, apa kau sudah selesai memetakannya?" [Taishi]
Meski begitu, aku tidak memiliki rasa penyelesaian seperti yang kukira, mungkin karena aku masih belum percaya kalau ini nyata.
Atau mungkin karena aku terlalu banyak bermain game seperti ini?
Memang, aku lebih suka bermain game barat yang memungkinkanmu untuk berkeliaran di dunia setelah perang nuklir atau game petarungan di medan perang futuristik daripada game rumah-rumahan. [padahal game 'Cooking Mama' juga seru, loh!...]
Tentu saja, karena gambarnya terlihat sangat nyata.
"Jalur melarikan diri juga sudah beres!" [Marl]
"Oke, mari kita kembali dengan hati-hati." [Taishi]
Hari ini, kami selamat tanpa cedera.
Ayo, kembali.
------------
"Kalian kembali dengan utuh, dan bahkan tanpa satu luka pun..."
Memeriksa kartu petualang kami, Uz-ossan bergumam sambil berkeringat dingin.
Skornya adalah 23 untukku dan 6 untuk Marl.
Yah, walaupun Marl hanya memberikan pukulan terakhir.
"Aku membawa semua mayat goblinnya, tolong dibeli." [Taishi]
"Apa? SEMUA?" [Uz]
"Semuanya." [Taishi]
Setelah aku mengatakan itu, Uz-ossan memanggil para Staf Guild yang lain dan membawa kami ke tempat seperti gudang di belakang.
Dingin... Apakah ini gudang pendingin?
Sepertinya udara dingin keluar dari kristal bercahaya yang tergantung di langit-langit. Memang benar-benar dunia fantasi.
"Akan kukeluarkan." [Taishi]
Kemudian, aku mengeluarkan 29 mayat goblin secara berdampingan.
Umm, agak menjijikkan melihatnya sebanyak itu berjejer di lantai.
"Yang ini ada lubang di kepalanya... Sihir?"
"Yang ini memiliki luka tumpul."
"Secara keseluruhan kondisinya tidak terlalu buruk."
Para Staf Guild, termasuk Uz-ossan, memeriksa mayat goblin.
Aku tidak tahu bagaimana mereka menilainya, tapi kuyakin aku akan dapat harga yang bagus.
"Ngomong-ngomong, berapa harga hadiah penaklukkannya?" [Taishi]
"Hmm? 5 koin tembaga besar. Bukankah sudah kubilang?" [Uz]
APA...? Jika dikalikan 29, berarti total yang kudapatkan adalah 145 koin tembaga besar, jadi itu artinya 14 koin silver dan 5 koin tembaga besar!
Dengan hadiah penaklukan saja, aku bisa menginap di penginapan selama 58 hari.
Memperbarui peralatanku juga bukan hanya mimpi sekarang.
"Marl, berapa harga mayat goblin biasanya?" [Taishi]
"Hmm, itu naik turun tergantung pada permintaannya, tapi kupikir itu sekitar 2 hingga 3 koin tembaga besar. Karena seharusnya tidak ada penaklukkan goblin skala besar akhir-akhir ini, kupikir tidak aneh jika jadi 3 koin tembaga besar." [Marl]
"Lalu kita akan dapat 87 tembaga besar, yang artinya 8 perak dan 7 tembaga besar. Jika digabungkan, penghasilan kita sekitar 2 koin emas." [Taishi]
"Seperti yang diharapkan dari Taishi-san. Bahkan penghasilan tertinggiku hanya 1 perak sehari, loh!" [Marl]
"Ah, um..." [Taishi]
Seporsi makanan sekitar 2 sampai 4 koin tembaga, minuman sekitar 1 koin tembaga, dan menginap satu malam dengan sarapan adalah 25 koin tembaga.
Kurasa 1 koin tembaga itu sekitar 100 yen.
Jika dikonversi, koin tembaga besar bernilai 1.000 yen, koin perak bernilai 10.000 yen, dan koin emas bernilai 100.000 yen.
Karena aku keluar untuk menyelesaikan permintaan pada pagi hari dan sekarang sudah lewat tengah hari.
Jadi, hanya dalam waktu setengah hari penghasilanku sudah sekitar 200.000 yen.
Mantap, pekerjaan petualang sangat menguntungkan.
Tidak, itu mungkin wajar karena mempertaruhkan hidup kami.
Selain itu, mengingat biaya perawatan peralatan dan lain-lain, itu mungkin masih sedikit.
Kemudian, Uz-ossan membawa kami kembali ke konter.
"Ini imbalan penaklukkan, penyelesaian permintaan, dan penjualan mayat-mayatnya, totalnya adalah 25 perak dan 2 tembaga besar. Coba kau periksa." [Uz]
Dia menunjukkan sebuah kertas dengan beberapa tulisan kepadaku.
Isinya adalah mereka membeli masing-masing mayat goblin seharga 3 koin tembaga besar.
Dan hadiah dari permintaan adalah 2 koin perak.
Bukankah hadiah permintaannya terlalu sedikit? Tidak, sejak awal ini adalah permintaan untuk mengintai.
"Jadi, bagaimana kau akan membaginya?" [Uz]
"Ah, pembagian uangnya, ya? Bagaimana, ya? Sejujurnya aku tidak tahu harus seperti apa." [Taishi]
Kalau di game, biasanya langsung terbagi secara default.
Tapi tentu saja itu mustahil di dunia nyata.
"Biasanya, pembagiannya dihitung berdasarkan jumlah penaklukkan dan tingkat kontribusi saat menyelesaikan permintaan..." [Uz]
"Aku hanya membunuh goblin yang telah dikalahkan oleh Taishi-san! Aku bahkan tidak aktif dalam pertarungan!" [Marl]
Mengapa gadis ini begitu antusias mengatakan itu?
Meskipun semua itu benar.
"Karena Jou-chan bilang begitu..." [Uz]
['Jou-chan' anggap aja artinya 'nona']
Uz-ossan menggaruk kepalanya karena bingung apa yang harus dilakukan.
Sementara itu, aku memisahkan 5 koin perak dan memberikannya pada Marl.
Marl dan Ossan memasang wajah bingung.
"Waktu itu, Marl sedang melakukan pemetaan sendiri, kan? Dan kau juga memperhatikan para goblin di sekitar lalu memperingatkanku. Itu sangat membantuku selama pertemuran dimana kau memberitahuku berapa banyak musuh yang mendekat dan dari arah mana saja mereka. Dan tentu saja, akulah pemimpinnya. Jadi, aku memberimu 5 koin perak." [Taishi]
Lalu, aku membagi 10 koin perak dan memberinya ke Marl lagi.
"Dan ini untuk uang kas party kita. Aku akan menyerahkan pengelolaannya pada Marl. Mulai sekarang, aku yang akan membayar biaya kebutuhan sehari-hari kita. Jika kau tidak memiliki cukup uang untuk membeli peralatan, konsultasikanlah denganku. Bagaimana dengan itu?" [Taishi]
Jika dia tidak bisa bertarung, maka biarkan dia menangani hal-hal merepotkan semacam ini.
Aku jahat, ya.
Namun, Marl memiliki kegembiraan besar di wajahnya.
Entah mengapa dibelakangnya seperti ada bunga-bunga bersinar, apakah kau seorang 'Masokis'?
"Dan sisanya milikku." [Taishi]
Dengan begitu, aku mendapatkan 10 koin perak dan 1 koin tembaga besar.
Ngomong-ngomong, quarterstaffku sudah membuat suara yang tidak menyenangkan, kupikir aku harus menggantinya dengan senjata yang lebih baik.
Bagaimanapun, kayu dapat rusak walaupun hanya dengan senjata goblin yang buruk.
Aku merasa jika kugunakan lagi, ini akan langsung patah.
"Aku ingin pergi ke toko senjata untuk mengganti ini... Bagaimana denganmu, Marl?" [Taishi]
"Ah, aku juga ingin pergi ke toko senjata. Aku ingin mencari senjata yang bisa mendukung Taishi-san!" [Marl]
Mengatakan itu, Marl mengepalkan tinjunya dan mendengus dengan dada terangkat.
Marl memiliki pedang pendek di pinggangnya, tapi dia hanya bisa mengenai lawan yang tidak bisa bergerak.
Mungkin lebih baik kuajarkan dia menggunakannya nanti.
"Nah, ayo pergi. Sampai jumpa, Ossan." [Taishi]
"Sampai jumpa besok." [Uz]
Kami meninggalkan guild dan pergi ke toko senjata.
"Ehehe." [Marl]
Marl berjalan di sampingku sambil tersenyum gembira.
Aku tak terbiasa melihat gadis cantik yang tersenyum seperti itu berjalan di sampingku, mungkin karena aku terlalu kuno.
Memang, aku sudah agak terbiasa, tapi kau tahu, kan? Dulu aku adalah seseorang yang penuh dengan lemak.
Sebelumnya, aku pernah berkencan dengan seorang gadis... Yah, dan itu berakhir dengan buruk.
Sejak itu, aku kehilangan minat dengan hubungan cinta. Ah, itu membuatku depresi.
Tanpa sadar, ketika aku berpikir tentang luka lama, kami tiba di toko senjata.
Jadi, kuharap mereka memiliki senjata yang bagus.
------------------------------------
Catatan Penulis:
~Goblin~
Individu dengan kemampuan yang lebih rendah dari laki-laki dewasa sehat yang tidak terlatih (tidak memiliki keterampilan bertempur).
Namun, memiliki resiko yang sangat tinggi karena mereka selalu bertindak secara kelompok dan menggunakan senjata yang buruk dan berkarat.
Karena itu, luka dari senjatanya sulit disembuhkan, dan jika tidak dirawat dengan tepat, dapat menimbulkan infeksi dan jatuh sakit.
Mereka memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, perlu dicatat bahwa mereka bisa menggunakan wanita manusia untuk menghasilkan keturunan.
Jadi sangat sulit membasminya hingga habis, dan itu adalah monster yang sangat berbahaya bagi anak-anak dan wanita yang lemah, jadi permintaan penaklukan selalu dibuat.
Ironisnya, itu adalah tawaran yang sangat menguntungkan untuk petualang.
__________
Nama : Taishi Mitsuba
Level : 2 → 5
HP : 69 → +?
MP : 246 → +?
Poin Skill : 0 → 23
Stats :
STR : 42 → +?
VIT : 67 → +?
AGI : 36 → +?
DEX : 32
POW : 144 → +?
Skills :
[Bertarung Lvl.2], [Memanah lvl.1], [Memasak Lvl.1], [Negosiasi Lvl.2], [Penguatan Fisik Lvl.1], [Penguasaan Pedang Lvl.2], [Sihir Penyembuhan Lvl.1], [Sihir Angin Lvl.2], [Penguasaan Polearm Lvl.2], [Kekuatan Sihir Lvl.1], [Pemulihan Sihir Lvl.1], [Sihir Tanpa Atribut Lvl.1]
Moves :
<Heal>, <Peluru Angin>, <Perisai Angin>, <Panah Sihir>
0 Komentar