Chapter 56 - Pengakuan

Penerjemah : DuJu

    ―menyukaimu, Riko.

    Akhirnya setelah lama aku menyimpan perasaanku, aku mengungkapkannya pada Riko.

    Walaupun itu bukan niatku, tapi berkat perasaanku yang bergejolak karena Riko.

    "Minato-kun menyukaiku...?" [Riko]

    Bertanya dengan nada ragu, Riko perlahan melepas tangannya dari tubuhku.
    Rasa hangat yang memelukku lenyap.

    Melihat ini kurasa itu artinya...

    Kupikir aku ditolak olehnya, seketika pikiran dan tubuhku membeku.
    Namun, Riko melangkah di genangan air lalu berpindah ke depanku.

    Basah dalam hujan, mata kami bertemu.

    "Minato-kun, apa kamu bilang kamu menyukaiku?" [Riko]

    Mendengar pertanyaannya, aku langsung menyadari kalau aku telah melakukan sesuatu yang tak masuk akal.
    Rasa malu yang datang terlambat menelanku, dan aku tak dapat berhenti merasa resah.
    Saat diriku panik dan ingin menutup mulutku, Riko melanjutkan dengan suara yang lebih pelan dari sebelumnya dan hampir tak terdengar.

    "Jangan khawatir... Aku tidak salah paham, kok... Kamu bilang menyukaiku, maksudmu itu sebagai teman, kan? Iya, aku paham. Walaupun begitu, aku juga sudah senang..." [Riko]

    Riko tersenyum, berkata kalau dia mengerti.
    Jika aku diam saja sekarang, itu artinya aku membenarkan kalau aku tidak sedang menembaknya.
    Padahal tak ada kesempatan bagiku untuk menang pada tahap ini, berani-beraninya aku menembaknya.

    ... Ya, aku melakukan sesuatu yang salah.

    Aku tahu betul itu.
    Tetapi pada saat itu, aku tak bisa menyangkal perasaanku bahwa aku sangat mencintai Riko sehingga aku tak bisa berhenti memikirkannya.

    "Maaf, Riko. Bukan itu maksudku... Aku menyukai Riko, bukan sebagai teman, melainkan sebagai wanita." [Minato]

    "... Bohong..." [Riko]

    Mata Riko terbuka lebar dan dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
    Tentu saja dia pasti terkejut karena aku tiba-tiba mengaku seperti itu.

    Mengepalkan kedua tanganku, aku mendorong jauh perasaan takutku.
    Aku tak boleh berhenti di tengah jalan.

    "Aku tahu Riko sudah memiliki orang yang kau suka. Karena itu, kupikir aku bakal mengungkapkan perasaanku ketika kau sudah berbalik menyukaiku. Jadi, aku berkeja sangat keras untuk kencan kita hari ini... Namun, aku gagal... Tapi..." [Minato]

    Tubuhku menegang, wajahku panas, dan kakiku sedikit gemetar.
    Aku tak pernah mengungkapkan isi hatiku kepada seseorang sebelumnya, jadi aku tak tahu betapa menakutkannya menyatakan perasaan itu.

    "Aku tahu aku tak cukup baik untuk membuat Riko menyukaiku, tapi kau sangat manis dan imut... Mau tak mau aku tak tahan mengatakan padamu aku menyukaimu. ―Kau pasti bingung karena aku mengatakan itu tiba-tiba ya, kan? Maaf, tapi, ano, itu bukan berarti aku ingin kau menjawabnya sekarang, jadi jangan khawatir. Aku cuma ingin kau tahu perasaanku. Karena itu..., agak memalukan mengatakan ini, tapi... Aku akan melakukan yang terbaik untuk membuat Riko lebih menyukaiku, jadi kalau kau mengizinkanku untuk menyukaimu seperti ini..." [Minato]

    "Suka." [Riko]

    Semakin aku berbicara, semakin berantakan omonganku.
    Di tengah perkataanku selanjutnya, ketika suaraku menjadi semakin lemah dan hampir menghilang, Riko menyelaku dengan kata-kata yang tak dapat kupercaya.

    "Aku juga suka... Aku suka...! Aku menyukai Minato-kun...!!!" [Riko]

    "Eh?! Eehh?!!" [Minato]

    Apa?
    Apa yang terjadi?

    Bukannya Riko menyukai orang lain...?
    Kenapa dia bilang menyukaiku sekarang...? [TL: anj gk bersyukur... 😒]

    Aku mengungkapkan perasaanku, dan Riko pun menjawab perasaanku......
    Karena tak menduga akan terjadi keajaiban seperti ini, kepalaku tak dapat mencerna situasi.

    "Tu-tunggu sebentar...?!" [Minato]

    "Tak bisa, aku tak bisa menunggu, tahu...?! Uuwaaahhhh....! Aku tak percaya mimpiku akhirnya terwujud...!" [Riko]

    "Wah, Riko?!" [Minato]

    Riko melihat ke langit dan dia mulai menangis kencan seperti seorang gadis kecil.





<<  ==  >>

0 Komentar