Chapter 32 - Malam kami berdua

Penerjemah : DuJu

    "Aku mau membuat Minato-kun terangsang" [Riko]

    Seketika, aku lupa cara bernapas dan terpaku menatap Riko.

    ...... Kenapa?

    Kau menginginkan aku terangsang?
    Seberapa banyak yang kau tahu tentang itu, Riko...?!

    ...... Tidak, walau begitu aku masih ragu.

    Kesanku tentang Riko adalah gadis yang suci dan lugu, jadi aku tak pernah berpikir gadis sepertinya akan mengatakan sesuatu seperti "Aku ingin membuatmu terangsang" sejak awal.

    Tapi, ternyata kesanku terhadapnya itu salah dan dia sebenarnya gadis yang agak mesum, ya...... Ah, malah bagus dong!

    Gadis yang kita cintai ternyata sedikit mesum, bukankah itu impian setiap lelaki?!!!

    Lagipula, aku mencintai Riko sepenuhnya, jadi tak peduli apapun yang dia tunjukkan kepadaku, semuanya akan terlihat manis bagiku.

    "... Minato-kun? ......Mungkinkah kau menahan diri‒‒" [Riko]

    "Tidak, aku tidak menahan diri!" [Minato]

    Aku langsung menjawab secepatnya tanpa jeda.

    "Aku tidak menahan diri, tapi, itu...... memangnya kenapa?" [Minato]

    "Ah! Umm, be-benar juga, ya...... I-itu, kau tahu...?" [Riko]

    "Hmm?" [Minato]

    "... Aku penasaran, jika kamu terangsang, bukannya kamu ingin menyentuhku?" [Riko]

    Memang begitu, tahu!
    Pasti itulah yang akan terjadi.
    Bahkan sampai sekarang pun, aku masih berjuang mati-matian untuk mempertahankan akal sehatku.

    Tapi, kalau sudah begini.
    Aku tak perlu menahannya lagi, bukan?

    Aku memejamkan mata dan bertanya dengan suara lemas.

    "Anoo... Jadi, kau bilang kau ingin membuatku terangsang, bukan?" [Minato]

    "Ya." [Riko]

    "Apa itu artinya, kau baik-baik saja jika aku menyentuhmu?" [Minato]

    Dengan mengerahkan semua keberanian yang kupunya, aku mencoba untuk bertanya, dan betapa mengejutkannya, Riko mengangguk dengan wajah merah cerah.

    Tak bisa.
    Aku tak bisa...
    Kepalaku sudah tak bisa berpikir lagi.
    Kalau begitu, gaskeun la‒‒

    "Habisnya, aku ingin sekali tidur sambil menggenggam tangan Minato-kun...!" [Riko] [TL: 😐]

    "...!" [Minato]

    Ri, Rikooooooooooooooo!!!

    Aku, yang tadinya ingin meraih kedua bahu Riko, langsung menarik kembali kedua tanganku, yang mana itu membuatku kehilangan keseimbangan dan jatuh ke belakang.

    "Minato-kun...?!" [Riko]

    "......... Riko-san, aku tak bermaksud......" [Minato]

    "Eh?" [Riko]

    Seperti yang kuduga, Riko memanglah gadis yang suci dan lugu.
    Tak mungkin seorang laki-laki yang terangsang cuma akan melakukan itu, tahu?
    Sepertinya, ide 'menggenggam tangan'nya itu karena rasa takutnya dengan petir sehingga dia ingin mendapatkan rasa aman dengan menyentuh seseorang.

    Kalau dipikir-pikir dari tadi, bukankah tak ada petir sama sekali yang muncul?
    Tapi bukan itu masalahnya sekarang.

    Yah, walaupun kali ini lawan bicaraku adalah Riko, aku tetap harus berhati-hati.
    Pokoknya, aku tak boleh terperangkap ke lubang yang sama lagi, apalagi jika itu orang lain dan bukan dia, hidupku pasti akan langsung berakhir.
    Kalau begitu, mari kita perjelas......

    "Hei, Riko. Besok-besok, jangan pernah berpikir untuk membuat seorang laki-laki terangsang lagi. Laki-laki bukanlah makhluk yang bisa dipuaskan hanya dengan sedikit sentuhan, tahu?" [Minato]

    "Be-begitukah?" [Riko]

    "Itu benar. Riko tak mau aku menyerangmu, kan? Ah! A-aku takkan melakukan itu, kok! Tapi, mungkin saja itu bisa terjadi ta‒‒" [Minato]

    "Minato-kun, kamu mau menyerangku?" [Riko]

    "......" [Minato]

[TL: gua bingung kata yang cocoknya apa, tapi contohnya tuh |kayak gini|....]

    Rikoooooooooooooooooo!!!!!!
    Jangan menanyakan hal seperti itu dengan wajah imut kek gitu...!!!

    Ampun dah, gadis ini.
    Apa kau secara tak sadar membuatku terbang sekaligus menjatuhkanku...?!!!
    Itu menakutkan, tahu...!!!

    "Justru itulah aku memberitahumu. Aku takut aku akan melakukan itu padamu." [Minato]

    Sangat berbahaya jika kita berbicara sambil duduk berhadapan seperti ini.
    Karena itu, aku mencoba untuk berdiri‒‒

    "Tu-tunggu...! A-aku tak masalah, kok...... Jadi kumohon jangan pergi......" [Riko]

    Riko menahan lenganku dan memohon padaku dengan putus asa.

    "Jika Minato-kun sedang terangsang sekarang...... A-aku tak masalah, kok... untuk bertanggung jawab......" [Riko]

    Menatap Riko yang sedang menahan lenganku di bawah, aku tercengang.





<<  ==  >>

0 Komentar